Sebagai seseorang yang pekerjaan utamanya adalah akademisi (tidak hanya dosen yang mengajar, tetapi juga riset, pengabdian pada masyarakat, pengembangan diri), saya sejak dulu tak mau di menara gading.
Saya ingin ilmu saya bermanfaat dan berkah ke sebanyak mungkin orang. Karena itu, saya ingin menjadi intelektual publik. Istilahnya: Public Engagement, Beberapa langkah: Menulis di media massa/medsos, jadi pembicara/juri/kurator, diseminasi hasil riset dengan pendekatan popular, dll.
Berikut upaya saya berbagi ilmu di tahun 2022.
Silahkan klik link birunya untuk menonton.
Terima kasih.
Maret
Peluncuran dan diskusi buku Mujahid Film: Usmar Ismail.
Ada yang Unboxing segala nih
Mei
Webinar diseminasi hasil riset: Three "Ecological Monsters" in Bong Joon Ho's Film
Juni
Webinar Film FLP : Literasi, Ekologi dan Hati
The (Anti)-Anthropocentric Perspectives in "Tarzan"
Juli
Menjadi Ketua Komite Film Dewan Kesenian Jakarta, yang di antaranya meliputi Kineforum, Madani Film Festival. Dan juga membantu Jakarta Film Week edisi perdana.
Diskusi Publik dilakukan di kanal YouTube DKJ. Di antaranya membahas Gelombang Kedua COVID19 dikaitkan dengan produksi film di era pandemi
Agustus
October
Webinar Indonesian Films (Programming) in Taiwan under New Southbound Policy Era
Oktober
Juri Nominasi FFI
Diwawancarai CNN Indonesia soal Layar Tancap
November
Board Festival Film Madani, salah satunya jadi pembicara
MIFF 2021 - Discussion Asian Cinema: Sufism, Stories, Humour
Webinar: Teori dan Metodologi dalam Kajian Film di Indonesia: Tantangan dan Harapan
November-Desember
Kurator Dana Bantuan Pemerintah Pra-Produksi
Webinar 80th IRLS x FPCI Chapter BINUS University - Diplomacy Discourse: Film Diplomacy
December
Webinar Southeast Asian and Transnational Cinema bekerja sama dengan ASEACC (Association for Southeast Cinemas Conference).
Lagi-lagi membahas film B dan Eksploitasi Indonesia era Orde Baru. Diundang Universitas Airlangga.
No comments:
Post a Comment