Sunday, March 28, 2021
Mari Diskusi "Film Madani" Malam Ini
Sejak berkenalan dengan film sebagai cabang seni pertunjukan, dunia Islam termasuk Indonesia dengan aktif ikut memproduksinya. Di tengah kemelut dan pertentangan nilai, apalagi sebagian muslim menganggap film sebagai bagian melekat dari budaya Barat, para sineas muslim terap berkarya dengan sudut pandang dan refleksi khasnya masing-masing mengenai kehidupan umat Islam. Beberapa di antaranya, seperti film-film Iran, mendapatkan sambutan dan pengakuan besar dari masyarakat dunia penikmat film, dan tentu saja kritikus film.
Di Indonesia, produksi film juga berjalan dengan konteks di atas. Karena perhatian utamanya (dan bahkan pasarnya) adalah masyarakat muslim, kita menyaksikan pelbagai karya yang berorientasi dakwah tetapi rendah secara estetika, atau bermutu secara sinematografi tetapi sekaligus mengritik dengan telak beberapa praktik muslim sehari-hari. Sebagiannya lagi mencari aman dengan mengangkat isu yang mudah diterima pasar. Pro-kontra lantas terjadi, bersamaan dengan kemunculan film-film baru.
Untuk menutup Majelis Bentala Syuhada bulan ini, kami mengundang Ekky Imanjaya, Ph.D., yang merupakan dosen kajian film di Binus University. Ekky malang melintang di dunia kajian film dengan menjadi jurnalis film hingga doktor kajian film. Ia menawarkan konsep "film madani" untuk membaca produksi dan menganalisis wacana film-film dengan nuansa Islami di atas.
Kumpulan esainya, "Mencari Film Madani", dapat diunduh gratis di tautan berikut: https://drive.google.com/drive/folders/1FRtP6s_YfFVx1ExyQoFW18K1NDq5qLus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment